Medanautoshow.com Umum — Akhlakul karimah merupakan sebuah akhlak yang baik atau terpuji. Seiap manusia harus memiliki akhlak yang baik untuk bekal hidup di dunia.
Akhlak mulia ini merupakan salah satu sikap yang baik dan sesuai dengan pedoman agama Islam. Setiap manusia yang memiliki akhlak terpuji akan senantiasa disenangi oleh sesama manusia.
Hal ini nampak dalam keadaan saat ini. Dengan melihat konsidi sebuah bangsa, maka akan jaya bangsa tersebut ketika memiliki masyarakat yang berakhlak baik.
Sebaliknya jika masyarakat tidak memiliki ahklak yang baik maka akan menjadi buruk sebuah bangsa tersebut.
Pengertian Akhlakul Karimah
Pengertian akhlak pada dasarnya adalah budi pekerti, tingkah laku, kebiasaan atau perangai. Di sisi lain, karimah berarti mulia, baik dan terpuji.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan akhlakul karimah yaitu akhlak yang mulia atau baik.
Sebuah akhlak bertujuan untuk memberikan pedoman pada setiap tingkah laku atau tabiat manusia sesuai dengan adat dan istiadatnya.
Dalam hal ini agama Islam menjadi salah satu tolak ukur untuk menyatakan jika sifat dari seseorang akan baik dan buruk sesuai dengan Al-Quran serta As Sunnah.
Segala hal yang baik sesuai Al Quran tersebutlah yang akan menjadi pedoman dalam hidup sehari-hari. Begitupun sebaliknya.
Pondasi dalam Akhlakul Karimah
Orang dikatakan sempurna jika dirinya memiliki perilaku baik. Dalam hal ini sabda Rasul “Orang-orang yang paling sempurna adalah orang yang memiliki perilaku baik”.
Sudah jelas jika kesempurnaan dari keimanan seorang bisa nampak dari perilakunya. Semakin baik perilakunya sudah pasti semakin sempurna juga keimanannya.
Terdapat berbagai sikap positif yang ada di dalam kehidupan kita.
Akan tetapi semua perilaku baik tersebut ternyata bermuara dari empat sikap pokok yang menjadi pondasi untuk sikap positif lainnya.
Khalid bin Jum’ah mengatakan jika akhlakul karimah ini memiliki empat pondasi. Semuanya merupakan sumber dari perilaku baik.
Pondasi yang pertama yaitu kesabaran.
Sabar akan menjadikan seseorang menjadi lebih tenang serta tidak akan mudah tergesa-gesa ketika menanggapi sesuatu, santun, tidak mudah marah serta tidak mudah dalam menyakiti orang lain.
Baik menyakiti dalam bentuk lisan atau menyakiti dalam bentuk kegiatan.
Yang kedua yaitu ifah atau bisa mengekang hawa nafsu. Ifah memiliki fungsi untuk menjaga manusia dari perilaku tercela, baik di dalam perkataan atau dalam bentuk perbuatan.
Selain itu, ifah juga memiliki fungsi untuk menumbuhkan kesadaran guna mengontrol diri supaya tidak larut dalam syahwat dan nafsu.
Bukan hanya itu saja, ifah juga akan menahan diri seorang untuk melakukan ghibah.
Selanjutnya yaitu keberanian. Dalam hal ini berani berbanding terbalik dengan penakut.
Berani untuk menolong seseorang dalam memilih sikap positif untuk menjaga kehormatan diri, tidak mudah menjual kehormatan diri, berbudi pekerti luhur serta bertindak sesuai dengan pertimbangan kebaikan banyak orang.
Dan yang keempat adalah tengah-tengah. Memiliki sikap tengah-tengah ini yaitu titik tengah dari dua sikap ekstrem yang berlebihan serta serba sedikit.
Sama halnya dengan sifat berani yang berada diantara sikap penakit serta ceroboh.
Macam-Macam Akhlakul Karimah
Ta’aruh
Ta’aruh merupakan bentuk akhlakul karimah yang pertama. Ta’aruh berarti bersilaturahmi sama halnya bertatap muka atau bertamu ke seorang muslim.
Bisa bertamu ke teman, saudara ataupun orang tua untuk mempererat silaturrahmi.
Silaturahmi ini memiliki keutaman yang sangat banyak, seperti bisa memasukkan umat Islam ke dalam surga, membuat rejeki semakin mudah dan memperpanjang umur.
Dengan ini silaturrahmi juga menjadi sunnah rasul yang sudah diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Ta’awun
Ta’wun juga dikenal dengan sikap tolong menolong serta senantiasa bantu membantu antara satu dengan lainnya dalam hal kebaikan.
Dalam hal ini bukan tolong menolong dalam perbuataan dosa, hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Surah Al Maidah ayat 2
“Dan Tolong – Menolonglah kalian dalam hal mengerjakan kebaikaan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam hal perbuatan dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kalian kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT amat berat siksa-nya (QS. Al Maidah, Ayat : 2)”.
Khusnudzon
Khusnudzon memiliki arti berprasangka baik kepada Allah, kepada diri sendiri serta kepada orang lain.
Khusnudzon ini akan menentramkan jiwa serta pikiran sehingga seorang akan menjadi lebih rendah hati, lebih ringan untuk menetapkan keimanan, terhindar dari buruk sangka serta senantiasa berbahagia dan lebih ikhlas ketika menjalani kehidupan.
Zuhud
Zuhud memiliki arti untuk meninggalkan semua hal yang lebih disenangi atau disukai oleh setiap orang yang bersifat duniawai seperti harta serta kemewahan.
Orang yang memiliki sifat zuhud oini akan lebih mengharapkan segala hal yang bersifat kebahagiaan untuk akhirat,
Akan tetapi, bukan berarti sifat zuhud ini akan melarang umat manusia untuk memiliki harta serta kemewahan dunia.
Akan tetapi, harta serta kemewahan tersebut akan lebih baik jika diberikan untk jalan kebenaran seperti zakat, bersedekah serta tidak melupakan untuk tetap beribadah kepada Allah.
Adapun ciir-ciri dari sifat zuhud diantaranya seperti:
- Selalu merasa cukup dengan harta yang dimiliki
- Selalu bersyukur dari nikmat yang Allah berikan untuk umat meskipun hanya sedikit saja
- Hidup sederhana
Sikap Lain dari Akhlakul Karimah
- Berbakti kepada orang tua
- Sopan kepada guru
- Selalu berbuat baik kepada saudara
- Senantiasa berbuat baik kepada tetangga
- Melakukan perbuatan untuk sennatiasa tolong menolong kepada orang lain atau sesama
- Cinta kepada Allah
- Cintaa dan taat kepada Rasul Allah
- Melakukan sikap baik dan menjauhi segala larangan dari Allah
- Menyangi orang yang lemah
- Selalu menepati janji
- Pemaaf
- Sabar
- Pemurah
- Menyantuni dan memilihara binatang
- Menyantuni dan memelihara tumbuhan
- Senantiasa melakukan dengan benar
- Berani dalam kebaikan
- Senantiasa menjaga amanah
- Ikhlas ketika berbuat sesuatu
- Senantiasa bersyukur kepada Allah
- Memiliki rasa malu
- Bersikap tawakal
Sikap Kebalikan dari Akhlakul Karimah
- Kebiasaan mengumpat
- Riya
- Sombing dan ujub
- Dendam
- Dengki
- Senang melakukan adu domba
- Penipu
- Pengecut
- Nifaq
- Senang berkhianat
Cukup lengkap bukan pembahasan dari akhlakul karimah ini dan semua jenis sikap mulia ini dengan cukup lengkap.
Semoga dengan adanya pembahasan ini kita semua bisa menjadi orang yang lebih laik lagi.