Medanautoshow.com Umum — Biasa dikenal dengan politik balas budi ini sudah muncul sejak 1980 yang ada karena desakan golongan liberal di dalam parlemen Belanda.
Selain itu juga jenis poilitk ini merupakan sebuah bentuk imbalan yang telah dilakukan Belanda kepada Indonesia akibat tanam paksa. Politik etis ini juga memperjuangkan kesejahteraan rakyat yang efisiensi pada daerah penjajahan pada zaman dahulu.
Selama dalam kurun waktu puluhan tahun Indonesia dijajah pada masa itu, negara yang identik dengan kincir angin itu telah mendapatkan banyak manfaat dari Indonesia.
Para kamu besar seperti liberalis juga menganggap Belanda telah banyak berutang kepada Indonesia dengan secara tidak langsung memberikan sumber dayanya untuk dinikmati oleh para bangsawan dari belanda.
Sejarah Politik Etis
Kebijakan politik imbalan ini lahir setelah sistem kerja tanam paksa yang dilakukan oleh Hindia Belanda di kritik oleh C. Th. van Deventer.
Beliau merupakan seorang yang ahli di bidang hukum Belanda dan menjadi tokoh politik ini.
Pemikiran balas budi ini lahir ketika Belanda sedang memegang tanggung jawa moral bagi seluruh kesejahteraan yang diciptakan untuk bumiputera.
Berawal dari membuat tulisan arti tentang kebijakan.
Pada tulisan tersebut menuai kritikan mengenai pemerintahan Belanda yang harus membayar utang budi dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat di negara Indonesia.
Kritikan ini juga menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah kolonial Belanda dan membuat penguasa saat itu, Ratu wihelmina menghadirkan kebijakan baru di daerah penjajahannya.
Dan kebijakan tersebut tersusun dan terstruktur bernama Trias van Deventer.
Kebijakan ini diterapkan di Indonesia pada masa pemerintahan Belanda yang dipimpin oleh gubernur Jenderal Alexander W.F idenburg yang menjabat dari 1909 – 1916.
Dalam program itu terdapat irigasi, untuk memperbaiki taraf kehidupan masyarakat. Emigrasi, untuk mengirimkan tenaga kerja yang murah untuk di pekerjaan wilayah Sumatera.
Edukasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh negara.
Di samping dengan segala kekejaman dan ketegaan yang dilakukan oleh warga Belanda Zaman dahulu, Indonesia tetap mendapatkan sisi positif dengan adanya politik etis ini.
Selain itu juga dengan adanya politik etis ini membuat banyak warga Indonesia yang tidak merasakan kesengsaraan mendalam yang menyebabkan penderitaan secara berlebihan yang dialami oleh warga Indonesia.
Para warga Indonesia juga berpikiran yang maju supaya memberikan kesadaran terhadap penindasan yang dilakukan oleh pemerintahan Belanda.
Selain itu juga para golongan elit yang baru berhasil dengan mengubah model perjangan warga Indonesia yang melawan penindasan di masa itu.
Sehingga tadinya bersifat kedaerahan dan menjadi lebih nasional. Inilah menjadi titik pergerakan nasional.
Kesadaran tumbuh kebangsaan di kalangan warga Indonesia ini terjadi di awal abad 20an.
Tentu saja tidak terbentuk begitu saja, ada beberapa faktor yang membuat kesadaran itu hadir.
Dari internal, penderitaan yang dirasakan, memberikan pengaruh edukasi atas kebijakan politik balas budi, muncul kenangan pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, dan munculnya kesadaran untuk Bersatu.
Lalu dari faktor eksternal karena masuknya paham – paham baru, seperti demokrasi, liberalisme, nasionalisme, pan islamisme, dan komunisme.
Kemenangan yang didapat Jepang atas Rusia pada tahun 1905 serta pergerakan nasional yang berada di wilayah Asia dan Afrika, India, Filipina, Turki, dan Mesir.
Dampak Politik Etis
Memberikan kesejahteraan banyak orang
Hal ini disebabkan secara tidak langsung melalui trilogy van Devendeter yang dilakukan oleh kolonial Belanda pada masa itu.
Selain itu juga masyarakat Indonesia dapat ikut menikmati beberapa hal seperti saluran pengairan dan irigasi yang dibangun oleh pemerintahan Belanda.
Setidaknya setelah merasakan siksaan dari Belanda, Indonesia tetap bisa merasakan jerih payahnya setelah hal tersebut.
Menyempurnakan fasilitas yang ada
Berbanding lurus dengan irigasi pada politik belas budi, segala bentuk perbaikan pada fasilitas pun dilakukan, khususnya di sektor pertanian, Pendidikan dan juga tidak ketinggalan kependudukan.
Merupakan salah satu hal yang mulia dan memberikan banyak manfaat bagi seluruh warga Indonesia.
Bentuk balas budi ini mampu membawa negara Indonesia maju dan berkembang sampai sekarang.
Peningkatan sumber daya manusia
Tentu saja manfaat yang dirasakan oleh warga Indonesia sangat besar, khususnya di bidang Pendidikan sampai bisa menghasilkan para sumber daya manusia yang mampu memberikan manfaat besar.
Karena di masa penjajahan Indonesia sangat minim untuk mendapatkan Pendidikan yang baik dan juga sangat mahal untuk mendapatkan fasilitasnya.
Sehingga timbul kelas untuk warga pribumi.
Meningkatkan kesadaran hak
Dari segi psikologis juga politik balas budi ini memberikan dampak yang baik.
Khususnya untuk kaum muda yang menyadari betapa pentingnya memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan kesadaran kepada warga Indonesia lainnya.
Keuntungan ini juga memberikan kontribusi sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia hingga akhirnya benar – benar lepas dari belanda sekaligus memompa semangat.
Pemerataan produk
Banyak hal yang bisa diolah untuk menambah penghasilan, contohnya transmigrasi yang membawa bahan produk menjadi olahan di tanah – tanah luar Jawa.
Selain itu juga mengurangi kepadatan penduduk yang sempat terjadi di pulau Jawa dan Madura pada 1865 hingga 1990 yang melonjak hingga 2 kali lipatnya.
Aktivitas ini juga dilakukan untuk memenuhi permintaan di luar pulau Jawa.
Jika saja saat itu Belanda tidak melakukan hal ini, tentu saja Indonesia tidak akan seluas sekarang dan juga jumlah penduduk yang tidak sebanyak sekarang.
Dengan adanya transmigrasi juga membuat setiap wilayah mendapatkan pemerataan penduduk yang sama. Dan juga bisa ditiru untuk sama – sama maju dan berkembang.
Implementasi Politik Etis
Politik balas budi ini sempat disalahgunakan oleh pemerintahan Belanda dengan membangun irigasi untuk perkebunan di wilayah mereka dan juga perpindahan penduduk khususnya di wilayah perkebunan,
yang artinya Indonesia hanya mendapatkan Pendidikan saja.
Pengaruh politik balas budi juga berperan untuk mengembang dan luaskan dunia Pendidikan dan pengajaran di Indonesia.
Seseorang yang berjasa berasal dari kelompok politik etis, dia adalah Mr. J.H.Abendanon.
Beliau adalah seorang Menteri kebudayaan , Agama dan Kerajinan selama 5 tahun.
Dia bekerja sebagai mendirikan seolah bagi kaum pribumi yang bisa dirasakan oleh semua kasta yang ada pada saat itu.